Sei sulla pagina 1di 7

Leadership Experience

Donna Morris. T + D. Alexandria: May 2009. Vol. 63, Iss. 5; pg. 50, 5 pgs

Abstrak

Lima tahun yang lalu, jumlah karyawan Adobe telah bertumbuh lebih dari 7.000 orang di
seluruh dunia. Dengan melakukan ekspansi, ada suatu kebutuhan bagi pengembangan
program para pemimpin yang istimewa diseluruh perusahaan. Adobe mengakui bahwa
mengembangkan para pemimpin yang hebat akan menciptakan satu keuntungan kompetitif
dan hal tersebut sangat krusial untuk mencapai kesuksesan yang berkesinambungan.
Kebutuhan akan para pemimpin yang istimewa ini diperkuat mengikuti akuisisi Macromedia
pada 3 Desember 2005 yang lalu. Saat mereka berencana untuk memperbesar kesempatan
pasar dan mengoptimalkan kinerja, kebutuhan penambahan para pemimpin yang siap untuk
meningkatkan kesempatan secara global sangat diperlukan. Dengan bimbingan dari komite
pengendali (steering committee) yang terdiri atas CEO Shantanu Narayen (Saat ini sebagai
COO) dan sejumlah wakil presiden senior, tim pengembangan bakat Adobe di bagian HR
berusaha menjawab kebutuhan ini. Daripada mengimplementasikan program
pengembangan kepemimpinan yang sudah ada, Adobe memilih untuk mendesain
programnya sendiri. Mereka menginginkan sebuah program yang mampu mencerminkan
siapa mereka sebagai sebuah perusahaan, menunjukkannya dalam sebuah keunikan visi,
misi, strategi, tantangan, dan kesempatan. Tujuan Adobe adalah untuk mengembangkan
pemimpin senior yang istimewa yang berfikir dan bertindak seperti general manager pada
bisnisnya masing-masing. Selain itu, mereka bertujuan untuk pengembangan para
pemimpin yang tahu bagaimana bertindak secara global, melintasi dan menyatukan tim
bisnis dalam suatu etika yang konsisten dengan nilai, serta para pemimpin yang mampu
membangun suatu jaringan kolaboratif dengan para pemimpin Adobe lain. [PUBLICATION
ABSTRACT]

Pembahasan

Copyright American Society for Training and Development May 2009

Adobe adalah salah satu pemimpin perusahaan perangkat lunak di seluruh dunia. Saat ini,
pada tahun ke-26, produknya telah merubah secara radikal cara dunia mengelola ide dan
informasi.

Ketika Anda melihat sebuah foto di majalah atau surat kabar, mungkin sentuhan Adobe
Photoshop digunakan oleh seseorang untuk membuatnya lebih cantik. Ketika Anda
menyusuri sebuah web, situs yang Anda kunjungi bisa jadi dikembangkan menggunakan
Adobe Dreamweaver, Adobe ColdFusion, atau Adobe Flex. Ketika Anda menonton sebuah
video online, tidak diragukan lagi Anda menggunakan teknologi Adobe Flash. Dan setiap
kali Anda membuka dokumen PDF, Anda adalah satu dari ratusan juta orang yang
menggunakan produk Adobe reader.

Ini hanyalah sedikit gambaran dari sekian besar industry kami sebagai pemimpin teknologi.
Beberapa diantaranya bahkan merevolusi dunia dari pelatihan dan pengembangan.
Contohnya, Adobe Captivate memungkinkan workplace learning dan kinerja professional
untuk menciptakan learning experiences, dan Adobe Acrobat Connect Pro menghubungkan
karyawan secara bersama untuk mengambil manfaat dari perubahan rapat dan kursus,
membantu konsumen untuk bepergian secara aman.

1
Membangun sebuah posisi pemimpin yang kuat

Lima tahun yang lalu, jumlah karyawan Adobe telah bertumbuh dari 3.500 ke lebih dari
7.000 orang di seluruh dunia. Karena kami telah melakukan ekspansi maka kebutuhan kami
akan program pengembangan pemimpin yang istimewa melanda perusahaan. Kami
menyadari bahwa pengembangan pemimpin yang hebat menciptakan keuntungan kompetitif
dan hal tersebut sangat krusial bagi pencapaian kesuksesan kami.

Kebutuhan akan para pemimpin yang istimewa ini diperkuat mengikuti akuisisi kami pada
Macromedia pada 3 Desember 2005 yang lalu. Saat kami berencana untuk memperbesar
kesempatan pasar dan mengoptimalkan kinerja, terlihat jelas bahwa kami membutuhkan
perluasan posisi pemimpin yang siap untuk meningkatkan kesempatan secara global.

Dengan bimbingan dari komite pengendali (steering committee) yang terdiri atas CEO
Shantanu Narayen (Saat ini sebagai COO) dan sejumlah wakil presiden senior, tim
pengembangan bakat Adobe di bagian HR berusaha menjawab kebutuhan ini. Daripada
mengimplementasikan program pengembangan kepemimpinan yang sudah ada, kami
memutuskan untuk menciptakan milik kami sendiri. Kami menginginkan sebuah program
yang mampu mencerminkan siapa kami sebagai sebuah perusahaan, menunjukkannya
dalam sebuah keunikan visi, misi, strategi, tantangan, dan kesempatan.

Tujuan kami adalah untuk mengembangkan pemimpin senior yang istimewa yang berfikir
dan bertindak seperti general manager pada bisnisnya masing-masing. Selain itu, kami
berencana untuk mengembangkan para pemimpin yang tahu bagaimana bertindak secara
global, melintasi dan menyatukan tim bisnis dalam suatu etika yang konsisten dengan nilai
kami, serta para pemimpin yang mampu membangun suatu jaringan kolaboratif dengan
para pemimpin Adobe lain.

Mengantisipasi Tantangan

Ketika kami mengembangkan program pengembangan baru ini, kami mengantisipasi


sejumlah tantangan. Pertama, kami ingin memasukan komponen yang jauh dari ruang
kelas, berdasarkan tujuan pembelajaran kami, yang meminta partisipasi lima hari penuh.
Karena kami adalah perusahaan global berkecepatan tinggi, kami memikirkan bahwa
merubah atau menggerakan pemimpin senior dari tanggung jawabnya yang lain, mungkin
akan menemukan resistensi.

Berikutnya, isi program perlu untuk digunakan pada satu grup berbeda. Beberapa pemimpin
kami telah menjalankan perusahaan atau divisi mereka di dalam perusahaan bernilai
miliaran dolar. Beberapa diantaranya telah memiliki gelar MBA atau telah mengikuti
pengembangan program di Fortune 1000 companies (daftar 1000 perusahaan terbesar di
Amerika yang diselenggarakan oleh majalah Fortune). Pertanyaan yang muncul adalah,
apakah mereka membutuhkan program pengembangan yang lain?

Selain itu, ketika steering committee kami menganjurkan kami untuk menjalankan suatu
program percontohan dengan 8 sampai 10 pemimpin, kami percaya bahwa kami perlu
memiliki sebuah grup yang terdiri atas 24 orang untuk mengoptimalkan aspek program
tertentu, sehingga setiap bagian di rancang secaracanggih untuk memperoleh segala
sesuatu yang benar sejak pertama kali.

Menciptakan kepemimpinan alami (leadership experience) Adobe

2
Di tengah-tengah tantangan yang kami hadapi ini, kami terus melangkah dan menamakan
program ini sebagai Adobe Leadership Experience (ALE). Untuk mengembangkan ALE,
bekerjasama dengan fakultas dari Haas School of Business di Universitas California
Berkeley, dan dengan TRI Corporation sebuah perusahaan pengembangan eksekutif yang
menciptakan suatu simulasi bisnis terintegrasi dan telah terbukti sangat efektif.

Para karyawan yang mengambil bagian di ALE pada umumnya adalah direktur senior, wakil
presiden, dan yang dicalonkan oleh anggota tim eksekutif yang melaporkan secara
langsung pada CEO kami.Nominasi tersebut didasarkan pada prestasi yang tinggi dan
potensi untuk membantu Adobe meraih level pertumbuhan yang lebih tinggi. Setiap
partisipan ini menerima undangan secara pribadi dari CEO kami.

Saat kami mulai mendesai ALE, kami menggunakan focus grup dan wawancara dengan
lusinan pemimpin di seluruh perusahaan. Kita meminta mereka untuk mengidentifikasi
prilaku paling penting bagi pemimpin yang efektif, dengan suatu penekanan apa yang harus
dilakukan untuk menjadi sukses di perusahaan kami. Hasilnya ada pada "Kepemimpinan
Adobe dan Kriteria Manajemen." (Lihat sidebar.)
Dengan kriteria kepemimpinan kami,, kami mendesain ALE untuk memiliki tiga tahap
terintegrasi :

Tahap I : Pengembangan individu (individual development)

Selama tahap ini, para pemimpin mendapat evaluasi 360-derajat berdasarkan criteria
kepemimpina di Adobe. Setiap partisipan diberi seorang pelatih yang akan membantu
mengidentifikasi kekuatan yang ada untuk membangun sesuatu seperti halnya kesempatan
untuk pengembangan. Peserta juga melengkapi modul e-learning untuk lebih mengerti
praktek terbaik Adobe berkaitan dengan keuangan dan membaca berbagai materi dasar
lainnya.

Tahap 2: classroom experience

Tahap kedua lebih intensif dari sebelumnya, off-site classroom experience. Selama lima
hari penuh, professor dari Haas School of Business, UC Berkeley mengajarkan bagian pada
strategi, keuangan, pemasaran, inovasi, membentuk tim berskala global, dan lainnya.
Kemudian, eksekutif Adobe, termasuk CEO kami, memimpin diskusi tentang bagaimana
cara menerapkan apa yang telah mereka pelajari untuk digunakan pada tempat mereka
bekerja di Adobe.

Pada tahap ini, para pemimpin Adobe dibagi dalam 6 tim dan berkompetisi satu sama lain
dalam sebuah simulasi bisnis yang didesain oleh TRI Corporation. Sama seperti realita, tim-
tim tersebut menjalankan perusahaan dan harus mengatasi tantangan secepatnya, bereaksi
pada hal-hal yang tidak terduga, dan memposisikan bisnis untuk pertumbuhan di masa
depan. Simulasi dapat dilakukan secara intensif dan hasilnya benar-benar tak terduga.

Pada akhir hari kelima, tim-tim tersebut menyajikan hasil yang mereka dapat di hadapan tim
eksekutif dan wakil presiden yang telah mengikuti program ALE lebih dulu, dan mereka
menentukan tim mana yang paling berhasil berdasarkan matrik yang berisi pertumbuhan
dan kemampuan bertahan (growth and sustainability). Pemimpin senior kami sangat
kompetitif, membuat program ini sebagai bagian keseharian ALE.

Selama ALE, para peserta memberikan umpan balik (feedback) satu sama lain berkaitan
dengan kriteria kepemimpinan di Adobe.

3
Tahap 3 : Komponen Aksi Pembelajaran

Setelah tahap kedua, peserta ALE mulai bekerja pada tantangan bisnis individu dan
memiliki satu kesempatan untuk ambil bagian dalam tantangan bisnis tim dengan beberapa
kelompok ALE-nya.

Tantangan bisnis individual cukup tiga bulan dan dapat terhubung ke satu kesempatan
bisnis baru, proses improvement, merubah inisiatif manajemen, atau sesuatu yang spesifik
yang akan membantu para pemimpin menggunakan kemampuannya dan berkontribusi lebih
untuk Adobe. Setiap pemimpin bertemu dengan penanggung jawab eksekutif untuk
menjejaki kemajuan.

Tantangan tim bisnis, ditentukan oleh senior eksekutif kami, berkaitan dengan project
strategis bagi perusahaan. Biasanya, antara 7 dan 9 pemimpin yang bersedia bekerja dalam
project, selama 8 minggu. Mereka kemudian mempresentasikan rekomendasi mereka dan
keputusan yang dibuat pada tahap berikutnya yang relevan.

Mengukur Kesuksesan

Sebelumnya, kami telah menyelenggarakan 3 ALE. Mereka yang diundang berasal dari
USA, Canada, Eropa, India, Cina, dan jepang.

Kami mengukur sukses dengan melihat kemampuan, kinerja, dan peningkatan keatas dari
partisipan. Kami juga melihat peningkatan cabang kesamping (perluasan). Mengetahui
bahwa perluasan pengalaman dapat memungkinkan para pemimpin kami untuk selanjutnya
berkembang sebagai general manager.

Kami merasa sangat puas dengan dampak ALE telah membantu peningkatan internal.
Tahun lalu, 86 persen posisi presiden dan general manager diisi oleh kandidat internal,
meningkat 56 persen pada tahun 2007 dan 92 persen kandidat internal yang menempati
posisi wakil presiden dan general manajer adalah alumnus ALE.

Para peserta dinilai membangun hubungan dengan eksekutif dan kelompok mereka di
seluruh dunia, dan para eksekutif kami telah merasakan menjadi bagian dari ALE juga.
Secara pribadi, saya benar-benar menikmati berinteraksi dengan para pemimpin senior
Adobe dan fakultas Haas Business School. Pembicaraan kami betul-betul dinamis dan
penuh dengan nilai-nilai yang mendalam.

Membangun Sebuah Momentum

Walau saat ini merupakan saat yang berat bagi kebanyakan bisnis, kami berkomitmen untuk
berinvestasi bagi pengembangan para pemimpin kami. Kami yakin bahwa Adobe akan terus
merevolusi bagaimana dunia bersentuhan dengan ide dan informasi. Dan kami juga percaya
bahwa hari terbaik kami ada di depan kami ketika teknologi terus berlanjut mentrasformasi
dunia.

ALE telah diterima dengan baik sehingga kami berencana menawarkan pelatihan serupa
untuk para pemimpin di level direktur, mulai tahun ini. Kami optimis bahwa ini akan
membantu kami membangun lebih dalam sekelompok pemimpin yang menonjol pada
perannya saat ini dan siap untuk memperoleh tanggungjawab lebih besar.

4
Di Adobe, kami tahu bahwa pertumbuhan bisnis kami tergantung pada pertumbuhan dan
pengembangan orang-orang kami. Dan ALE telah menjadi bagian penting bagi strategi
manajemen bakat kami.

[Sidebar]

LISTEN TO THIS FEATURE at www.astd.org/TD/TDpodcasts.htm

Kepemimpinan Adobe dan Kriteria Manajemen


Setelah melakukan wawancara dan fokus grup dengan banyak pemimpin senior di seluruh dunia, kami
mengidentifikasi lima atribut kunci yang secara umum dimiliki pemimpin yang efektif dalam budaya perusahaan
kami.

Para pemimpin sukses di Adobe :

* Menjadi teladan nilai perusahaan kami

* Berpengaruh dan membangun hubungan

* Mengarahkan untuk hasil yang luar biasa

* Membangun tim global yang kuat

* Mengembangkan yang lain

kami juga mendeskripsikan prilaku spesifik bersamaan dengan atribut tersebut. Ini termasuk kesungguhan atas
keberhasilan laporan langsung, ketaatan pada panduan etika yang ketat, mendorong satu budaya inovasi dan
keragaman. Mereka juga menekankan pentingnya membina kolaborasi, memimpin melalui perubahan,
penetapan tujuan yang jelas, jujur dan langsung memberikan umpan balik, serta mengakui dan menghargai
kinerja istimewa, antara lain praktek terbaik.

Kami bertujuan untuk mengembangkan para pemimpin yang tahu bagaimana caranya bertindak secara global,
mengelola tim bisnis dengan etika yang sejalan nilai-nilai kami, dan yang mampu membangun jaringan secara
kolaboratif dengan para pemimpin Adobe yang lain

[Sidebar]

Apa yang Anda pikirkan ?

T+D welcomes your comments. If you would like to respond to this article, or any article that appears in G+0.
please send your feedback to mailboxtaastd.org. Responses sent to the mailbox are considered available for
publication and may be edited for length and clarity.

Lima tahun yang lalu, jumlah karyawan Adobe telah bertumbuh lebih dari 7.000 orang di seluruh dunia. Dengan
melakukan ekspansi, ada suatu kebutuhan bagi pengembangan program para pemimpin yang istimewa diseluruh
perusahaan. Adobe mengakui bahwa mengembangkan para pemimpin yang hebat akan menciptakan satu
keuntungan kompetitif dan hal tersebut sangat krusial untuk mencapai kesuksesan yang berkesinambungan.

Kebutuhan akan para pemimpin yang istimewa ini diperkuat mengikuti akuisisi Macromedia pada 3 Desember
2005 yang lalu. Saat mereka berencana untuk memperbesar kesempatan pasar dan mengoptimalkan kinerja,
kebutuhan penambahan para pemimpin yang siap untuk meningkatkan kesempatan secara global sangat
diperlukan.

Dengan bimbingan dari steering committee yang terdiri dari CEO Shantanu Narayen (yang, pada waktu itu, COO)

5
dan sejumlah wakil presiden senior, tim pengembangan bakat Adobe di HR yang ditetapkan untuk memenuhi
kebutuhan ini. Alih-alih menerapkan program pengembangan kepemimpinan yang sudah ada, Adobe merancang
program mereka sendiri. Mereka menginginkan program untuk cermin siapa diri mereka sebagai sebuah
perusahaan, menunjukkannya dalam sebuah keunikan visi, misi, strategi, tantangan, dan kesempatan.

Tujuan Adobe adalah mengembangkan pemimpin senior luar biasa yang berpikir dan bertindak seperti general
manajer dari masing-masing bisnis. Selain itu, mereka bertujuan untuk mengembangkan pemimpin yang tahu
bagimana cara untuk terlibat secara global, mengelola tim bisnis dengan cara yang konsisten dengan nilai-nilai,
dan membangun jaringan kerja sama dengan para pemimpin Adobe lainnya.

[Author Affiliation]

Donna Morris, Senior Vice President of Human Resources, Adobe

[Author Affiliation]

Donna Monis is Adobe's senior vice president of human resources. She leads the global HR organization that
drives the talent management, total rewards, organizational development, and HR operations for the company;
organizational_development@adobe.com.

6
Indexing (document details)
Subjects: Software industry, Educational partnerships, Leadership training, Success
factors, Professional development, Upper management
Classification 9190 United States, 8302 Software & computer services industry, 6200 Training
Codes & development, 2130 Executives
Locations: United States--US
Companies: Adobe Systems Inc (NAICS: 511210 )
Author(s): Donna Morris
Author Affiliation: Donna Morris, Senior Vice President of Human Resources, Adobe

Donna Monis is Adobe's senior vice president of human resources. She leads the
global HR organization that drives the talent management, total rewards,
organizational development, and HR operations for the company;
organizational_development@adobe.com.
Document types: Feature
Document Photographs
features:
Publication title: T + D. Alexandria: May 2009. Vol. 63, Iss. 5; pg. 50, 5 pgs
Source type: Periodical
ISSN: 10559760
ProQuest 1707365051
document ID:
Text Word Count 1886
Document URL: http://proquest.umi.com/pqdweb?
did=1707365051&sid=5&Fmt=3&clientId=75346&RQT=309&VName=PQD

Potrebbero piacerti anche