Sei sulla pagina 1di 5

NAME NIM PRODI SUBJECT

: MARIA ULFAH : 1211204194 : PBI-B : SEMANTICS

1.

What is a Valency ?
Valency refers to the capacity of a verb to take a specific number and type of arguments (noun phrase positions). OR : Valency is a description of the semantic potential of predicates in terms of the number and types of arguments which may co-occur with them.

2.

What the defernces between valency 0, valency 1, valency 2 and valency 3 ?

Valency zero : (an impersonal verb ) takes no arguments, e.g. It rains, It is snowing, It was rainy, It has been thundering (Though it is technically the subject of the verb in English, it is only a dummy subject, that is a syntactic placeholder - it has no concrete referent. No other subject can replace it. In many other languages, there would be no subject at all. The subject (it) doesnt name anything. The sentence has a subject because English requires a subject, but this subject doesnt correspond to anything in the underlying proposition.

Valency one : (intransitive verbs) take one-argument verb e.g. He1 sleeps

Valency Two : (a transitive ) verb takes two argument e.g. He1 kicked the ball2.

Valency Three : (a ditransitive ) verb takes three argument e.g. He1 gave her2 a flower3.

3.

Some changes in valency


The sentence is less more informative when it has fewer arguments, but its still a legitimate sentence and the meaning of write does not change. e.g. Agnes wrote her mother a letter. (full sentence) Agnes wrote a letter. Agnes wrote her mother. Agnes wrote. Some predicates can be used in a sentence that has two arguments and in another sentence that has only one argument e.g. Tom broke the window The window broke

NAME NIM PRODI SUBJECT

: MARIA ULFAH : 1211204194 : PBI-B : SEMANTICS

1. Valency adalah kesanggupan predikat untuk disertai oleh penyerta lain (nomina) dalam suatu kalimat. Valency adalah kemampuan yang dimiliki suatu verba untuk berhubungan dengan argumen tertentu, yang memenuhi fungsi semantis tertentu di dalam kalimat (Appel, 1992: 136)

2. Perbedaan antara valency zero, valency satu, dan valency dua Valensi kosong (tidak mempunyai perserta). Predikat yang tidak didahului atau diikuti oleh argumen lain Contoh : Ketika mengatakan kondisi cuaca, seseorang cukup mengatakan hujan, Panas, dingin, atau menambahkan keterangan tempat/waktu/adverbial seperti : Hujan di sini. Sekarang panas sekali. Hujan, panas, dan dingin merupakan predikat yang bervalensi nol atau kosong.

Valency satu, yakni verba yang dapat disertai hanya oleh satu Argumen saja, memiliki tiga macam Argumen: Penindak, atau Pengalam, atau Perasa. Contoh dalam bahasa Indonesia : Icuk Makan (Predikat makan mempunyai valensi satu untuk menyatakan siapa pelaku aktivitas makan (Icuk),

Contoh dalam bahasa Inggris : I run (Peran dari I dalam I run adalah Peran Penindak , karena untuk berlari dituntut kegiatan tertentu) I fall (Peran dari I dalam I fall adalah peran Pengalam, karena untuk orang yang jatuh tidak dituntut kegiatan apa-apa ) I think (I dalam I think ber-Peran Perasa, karena I think acap kali berarti saya mendapat kesan)

Valency dua, yakni verba yang dapat disertai oleh dua Argumen. Sebagian besar verba transtif bervalensi dua Dalam verba transitif, Argumen pertama adalah Subjek, Argumen kedua adalah Objek

Contoh dalam bahasa Indonesia Icuk makan nasi goreng. Predikat makan mempunyai valensi dua valensi yang pertama untuk menyatakan siapa pelaku aktivitas makan (Icuk), sedangkan valensi yang kedua dua memuat informasi apa yang dimakan (nasi goreng). Dia membangun rumah. Dia adalah Subjek dan Rumah adalah Objek. Contoh dalam bahasa Inggris : I shot the dog

Valensi tiga memiliki dua Argumen Objektif. Contoh dalam Bahasa Indonesia Si Dul memukul perampok dengan tongkat. Si Dul memukulkan tongkat pada tembok Dia memuati truk dengan batubara Dia memuatkan batubara pada truk. Contoh dalam Bahasa Inggris Paul beat {the burgler/him)} with stick. Paul beat the stick against the wall.

Paul loaded the truck with coal. Paul loaded the coal on to the truck.

3. Dalam hal apa saja valency berubah ? (1) Dalam hal penghilangan fungsi gramatikal dan aneka pelesapan contoh: Ibu itu melahirkan. Kata melahirkan selalu melahirkan bayi. Hampir tidak mungkin seorang ibu melahirkan anak kucing, melahirkan setrika, melahirkan bumi. Meskipun verba meNkan yang sejenis (misalnya mengemudikan, mengumandangkan) pada umumnya mensyaratkan minimal dua valensi (unsur nomina di depan dan belakang verba), khusus pada verba-verba tertentu (seperti melahirkan) valensi tersebut tidak perlu muncul. Hal ini adalah karena secara semantis, pada konstruksi di atas objek dapat dilesapkan Hal yang mirip terjadi pada verba preposisional, misalnya di sekolah, ke pasar, dan dari sekolah: (a) Dia sekarang di sekolah. (b) Ibu tadi ke pasar. (c) Saya tadi dari rumah. Secara semantis, preposisi semacam di, ke, dan dari yang melekat ke nomina telah mengandung perbuatan verba sehingga kata-kata seperti berada, pergi, dan beranjak (?) tidak diperlukan kemunculannya lagi: (a) Dia sekarang (berada) di sekolah. (b) Ibu tadi (pergi) ke pasar.(c) Saya tadi (beranjak) dari rumah.

Potrebbero piacerti anche