Sei sulla pagina 1di 6

A8

Stigma Volume XIII No.4, Oktober Desember 2005

BUDIDAYA PADI SAWAH DENGAN SISTEM TANPA OLAH TANAH SELAMA SEPULUH MUSIM TANAM DI KERJALOMAN, TALANGPADANG, LAMPUNG
(Lowland ri ! "l#"ral $ra #i !% wi#& no'#illa(! d"rin( #!n (rowin( %!a%on% in K!r)alo*an Talan($adan(, La*$"n(+ Soni I%naini ,+, dan P")o S"warno ,,+ ABSTRA-T
P"ddlin( i% #&! *o%# o**on *!#&od o. land $r!$ara#ion .or w!#land ri ! (Oryza sativa L/+ in So"#& and So"#&!a%# A%ia/ W&il! #&i% *!#&od &a% !r#ain ad0an#a(!, i# i% #i*!, !n!r(1, and a$i#al'in#!n%i0!/ In #&! o#&!r &and, No'#ill (NT+ and *ini*"*'#ill %1%#!*% an $rod" ! ri ! (rain 1i!ld% %i*ilar #o #&o%! $rod" !d wi#& on0!n#ional #illa(! (-T2 $"ddlin(+/ 3i!ld !4$!ri*!n#% w!r! %!5"!n#iall1 on' d" #!d a# .ar*!r6% .i!ld o. K!r)alo*an, Talan($adan(, La*$"n( %in ! dr1 %!a%on (DS+ 7889 #o w!# %!a%on (WS+ :;;;<:;;7 (#!n ro$$in( %!a%on%+, #o !0al"a#! #&! o*$ara#i0! ad0an#a(! o. NT 0%/ -T on (row#& and 1i!ld, and ! ono*i anal1%i% o. =!n!.i# (B+'#o' o%# (-+ (B>ra#io%+/ R!%"l#% indi a#!d #&a# #&! *!an% o. =o#& (row#& and 1i!ld o*$on!n#% o. $add1 .ro* NT w!r! &i(&!r #&an -T/ La=or on%"*$#ion "nd!r NT wa% (!n!rall1 low!r #&an -T/ T&!r!.or!, ! ono*i anal1%i% r!0!al!d #&a# B>ra#io% o. NT wa% &i(&!r #&an -T wi#& n!# in o*! o. R$/ 7,;79,:?;/' #o R$/ ?,;@;,A?;/' and R$/ 7,B9@,;;;/' #o R$/ ?,8?B,@?;/' r!%$! #i0!l1/ K!1 word%> Lowland ri !, No'#illa(!

PENDAHULUAN Keterbatasan tenaga kerja di bidang pertanian pada masa mendatang akan terus menurun, karena urbanisasi dan meningkatnya pembangunan di sektor industri dan jasa. Hal itu seiring dengan menurunnya animo kerja di sektor pertanian, ter-utama angkatan kerja berusia muda. Hasil pene-litian Ananto (1991) menunjukkan bahiwa terjadi penurunan tenaga kerja pada bidang pertanian di Kabupaten Karawang telah men apai sekitar 1,!"# per tahun. Keterbatasan tenaga kerja pada sentra padi sawah akan memoti$asi petani yang sernula menanam padi sawah dengan padat tena-ga kerja beralih ke sistem yang hemat tenaga ker-ja dengan menerapkan sistem tanpa olah tanah (%&%). 'ertanaman padi sawah selama ini dilakukan dengan mengolah tanah se ara sempuma yang diakhiri dengan pelumpuran
,+ ,,+

(&%(). 'elumpuran akan menekan pertumbuhan gulma, membuat per-akaran tanaman padi mudah berkembang, dan mudah melakukan sistem tanam-pindahi, tetapi dipihak lain &%( membutuhkan biaya yang besar ((harma )k., 19**). +engingat pengolahan tanah membutuhkan banyak tenaga kerja, pemakaian bahan kirnia (herbisida) untuk mengendalikan gulma sebelum tanam perlu di obakan. 'engendalian gulma dengan menggunakan herbi-sida telah dilaporkan ukup e,ekti, dan dapat menghemat tenaga kerja (-angun dan (yam, 19*9. -asri dkk., 199*). 'ada jenis tanah-tanah tertentu budidaya tanaman padi di sawah sebenarnya tidak mutlak memerlukan pengolahan tanah sebab ketersediaan air lahan sawah sudah dapat membantu proses pelumpuran. )ntuk tujuan tersebut, penelitian dan pengembangan budidaya %&% pada padi sawah perlu dilakukan. /engan sistem %&%, di samping tanah dan air dapat dilestarikan, energi, biaya, dan waktu juga dapat dihemat. -ahkan, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dapat ditekan dan pendapatan petani dapat ditingkatkan (0snaini dan Hermawan, 199*). %anpa olah tanah adalah ara persiapan tanah untuk budidaya tanaman dengan tanpa mengganggu tanah. %anah dibiarkan seperti apa adanya, ke uali tempat bertanam atau tempat benih ditugalkan sedangkan gulma dan tunastunas sisa pertanaman musim sebelumnya dikendalikan dengan herbisida (/i key dkk., 199"). 'engurangan intensitas pengolahan tanah me-lalui sistem %&% dapat menghemat kebutuhan air hingga 12# ()torno, 199!). &leh sebab itu, pe-ngembangan sistem %&% pada padi sawah di ma-sa mendatang diharapkan mempunyai prospek yang bernilai tinggi, antara lain3 intensitas tanam dapat ditingkatkan karena tenggang waktu yang lama dalam mengolah tanah dapat dikurangi, persiapan tanam tidak perlu menunggu turunnya

hujan, waktu dan biaya usahatani lebih rendah, hasil gabah yang diperoleh setara dengan &%( (kadang-kadang lebih tinggi), serta waktu yang

Do%!n J"r/ BDP Do%!n J"r/ So%!C STIPER D&ar*a Wa ana Jl/ K!nan(a No/A M"l1o)a#i 79- Ko#a M!#ro, La*$"n(

tersisa bagi petani dapat digunakan untuk kegiat-an produkti, lainnya.

ISSN 0853-3776 AKREDITASI DIKTI No. 52/DIKTI/KEP/1999 tgl. 12 Nopember 2002

B;
Stigma Volume XIII No.4, Oktober Desember 2005 %ujuan penelitian adalah untuk mempelajari pengaruh sistem oleh tanah (%&% $s. &%() terhadap pertumbuhan dan hasil serta analisis ekonomi usahatani padi sawah. BAHAN DAN METODE 'enelitian dilaksanakan pada lahan irigasi tradisional di pekon (sebutan desa di kabupaten) Kerjaloman, ke amatan %alangpadang, kabupaten %anggamus, 4ampung (5 62 km dari kota -andar 4arnpung) pada jenis tanah 0n eptisols (0snaini, "221) pada ketinggian !22622 m dari muka laut dengan urah hujan termasuk golongan iklim - (basah). 4ahan tempat penelitian merupakan lahan per obaan jangka panjang, ara pengolahan tanah musim tanam dan pemupukan 7 yang telah dilaksanakan selarna duabelas musim tanarn (+%), tetapi data yang ditampilkan hanya sepuluh +% saja yang dirnulai +K 1996 hingga +H "2228"221. -ahan yang digunakan terdiri atas pupuk urea prill (962 g kg-1 7) "!2 kg ha -1, K: (99* g kg-1 K) ;! kg ha -1, ('-16 (1!* g kg-1 ') 122 kg ha -1, herbisida berbahan akti, (b.a.) isopropilamina gly,osat "92 g 4-1 ('olaris "92 A(), benih padi <0=69< digunakan selama sembilan +%, ke uali pada +K 9* menggunakan >isanggalung dan hisektisida karbo,uran 12 g kg-1 (>urater 1 :). Alat-alat pengolahan tanah yang digunakan disesuaikan dengan kebiasaan petani setempat, dan alat semprot yang digunakan bertipe %. 'enanaman padi masing-masing dilakukan pada dua petak lahan sawah seluas 11 ? 1* m (1 ha !2 petak). >ontoh tanaman yang digunakan sebagai penduga karakteristik pertumbuhan dan komponen hasil diambil sebanyak "! rumpun tiap petaknya, sedangkan hasil gabah kering panen (:K') diamati berdasarkan luas pertanaman padi se ara keseluruhan. )ntuk ara %&%, gulma dan turiang disemprot dengan herbisida gly,osat dengan $olume semprot !22 4 ha -1 larutan. seminggu setelah penyemprotan tanah digenangi selama "1 hari, lalu ditanami bibit padi. )ntuk &%(, tanah di angkul sekali lalu digenangi satu minggu, di angkul sekali lagi, lalu digaru dan tanah digenangi 19 hari dan lahan siap ditanami bibit padi. 'upuk urea diberikan se ara bertahap, tiga kali sesuai tahap pertumbuhan padi, sedangkan ('-16 dan K>l diberikan satu minggu setelah tanam. HASIL DAN PEMBAHASAN P!r#"*="&an Tana*an %abel 1 menunjukkan bahwa pertumbuhan padi yang dihasilkan %&% maupun &%( memberikan perbedaan nilai yang sama, ke uali pertumbuhan akar. 'ertumbuhan akar pada %&% lebih tinggi ;# dibandingkan &%(. @akta ini berkaitan dengan pola pertumbuhan akar pada keadaan tergenang (%en -erge dkk., 1999). %anah yang tergenang akan lebih mudah terdispersi menjadi butir-butir primer tanah. %anah sawah yang tidak diolah tidak serta-merta menjadi lebih padat dibandingkan &%(. %emuan ini sejalan dengan hasil penelitian (harma dan /e /atta (19*!) bahwa kekerasan tanah pada kedalaman 2-"2 m belum menunjukkan perbedaan pada tanah liat +1;a (+ollisols). (elanjutya terlihat dari %abel 1 bahwa jumlah anakan pada %&% sedikit lebih banyak daripada &%(, sehingga bobot biomass pada %&% juga lebih besar daripada &%(. @akta lain yang dapat digunakan sebagai pen-dukung terhadap aplikasi sistem %&% adalah le-bih mudahnya bahan organik yang berasal dari gulma, turiang dan tunggul padi yang telah diken-dalikan dengan herbisida gly,osat. -ahan organik pada %&% hanya terhampar pada permukaan ta-nah sawah, kondisi seperti itu menyebabkan jasad renik dekomposer masih dapat menggunakan oksigen yang berdi,usi di permukaan tanah, yaitu sekitar 2-" m. -udidaya padi sawah %&% dengan memakai herbisida gly,osat untuk mengendalikan gulma dan turiang padi tidak menyebabkan jasad renik berkurang. Hal ini disebabkan karena gly,osat yang masuk ke tanah menjadi kurang akti,, karena keberadaan hara ' yang ukup tinggi (pada %&% kandungan ' awal lebih tinggi daripada &%() (0snaini, "221). Aa ob dkk. (19**) dan %orstensson (19*!) melaporkan bahwa gly,osat menjadi tidak akti, dengan keberadaan ' yang ukup tinggi. 4ebih lanjut Aa ob dkk. (19**) melaporkan bahwa jasad renik Pseudomonas sp. mampu mendegradasikan gly,osat, terlihat pada %&% terdapat dua spesies Pseudomas, yaitu Pseudomas sp. dan Pseudomas aeruginosa (0snaini, "221).

ISSN 0853-3776 AKREDITASI DIKTI No. 52/DIKTI/KEP/1999 tgl. 12 Nopember 2002

B7
Stigma Volume XIII No.4, Oktober Desember 2005

ISSN 0853-3776 AKREDITASI DIKTI No. 52/DIKTI/KEP/1999 tgl. 12 Nopember 2002

'enggunaan herbisida gly,osat ukup e,ekti, dalam mengendalikan gulma, tunggul jerami, dan turiang saat bera. -ila diperhatikan, e,ek toksisi-tas herbisida terhadap tanaman padi tidak terjadi, berarti e,ek residunya hampir tidak ada. @akta ini sesuai dengan pendapat (astroutomo (199") bah-wa bahan akti, gly,osat setelah disemprothn tidak akan bertahan lama di dalam tanah. 4ebih lanjut, perkembangan tanaman padi tidak dipengaruhi oleh gulma pas a pertumbuhan padi, baik gulma yang belum mati akibat penyemprotan gly,osat maupun gulma yang baru tumbuh dari biji-biji. :ulma ini dapat dikendalikan dengan herbisida metilmetsul,uron yang diaplikasikan saat tanaman berumur "1 H(%. Ko*$on!n Ha%il dan Ha%il Padi Aumlah anakan maksirnum berkorelasi dengan jumlah malai. %abel 1 memperlihatkan bah-wa jumlah malai pada %&% lebih banyak sedikit daripada &%( sejalan dengan itu maka jumlah gabah8malai pada %&% juga lebih besar. Aumlah gabah per malai sangat ditentukan oleh banyak-nya malai betina, karena bulir gabah tumbuh dan berkembang pada malai tersebut (Boshida, 19*1). -ila dihubungkan dengan serapan hara padi ter-nyata serapan hara 7 sangat menentukan jumlah gabah per malai. 0snaini ("222) melaporkan bah-wa serapan 7 pada %&% lebih tinggi pada +% +H 19968199; dan +H 199*81999 daripada &%( selama delapan +%, sedangkan pada +% lainnya serapan itu tidak berbeda se ara statistik. %abel " menunjukkan bahwa hasil padi yang dihasilkan sistem %&% se ara rata-rata lebih tinggi daripada &%( masing-masing * +% dan " +%, se ara berurutan. %emuan ini sangat ditentukan oleh kornponen hasil pada %&% yang selalu lebih unggul daripada &%(. Aika dikaitkan de-ngan si,at kimia dan ,isika selama delapan +%, 0snaini ("222) melaporkan bahwa tidak ada perbedaan yang berarti antara sistem &%( dan %&% dalam mempengaruhi produkti$itas tanah sawah. Anali%i% U%a&a#ani Hasil analisis usahatani padi sawah dengan sistem %&% dan &%( selarna sepuluh +% disajikan pada %abel ". Hasil padi yang diperoleh berkisar 9,99-*,91 t ha -l untuk sistem &%(, sedangkan pada sistem %&% berkisar 9,;1-*,*9 t ha -1. /engan harga berkisar antara =p. 922, hingga =p. 1.112,-, maka pendapatan bersih petani

dengan sistem &%( berkisar antara =p. 1.216."!2,- hingga =p. !.2;2.1!2,- dan sistem %&% berkisar antara =p. 1.96;.222 hingga =p. !.9!9.;!2,-. -ila dilihat dari hasil :K' dengan biaya produksi se ara keseluruhan, ternyata sistem %&% meski-pun hasil :K' di bawah sistem &%( tetapi nilai nisbah -3> lebih tinggi. 'enggunaan tenaga kerja pada sistem %&% jauh lebih rendah dibandingkan sistem &%(. 'emakaian urea tablet pada +%, 1996 meningkat-kan sumbangan tenaga kerja sebesar ; H&K8ha, baik pada %&% maupun &%(. /i pekon Keda-loman, sejak +% +K 1996 upah harian sebesar =p. 1 .222,-, sedangkan pada +K 199; sebesar =p. 1.!22,-. Hal ini seiring dengan banyaknya kegiatan petani di luar budidaya padi. 'ada +K 1996, terjadi kenaikan upah borongan traktor dad =p. 1.!22,- menjadi =p. 9.222,- per petak sawah, ditambah operator traktor meminta <damai< rokok dan makanan selingan. Kenaikan upah berlang-sung terus hingga pada +% kesepuluh sudah men apai =p. *.222,-. -erdasarkan hal tersebut maka penerapan sistem %&% lebih e,isien dalam penggunaan tenaga kerja dan biaya usahatani. /ari hasil penelitian selama sepuluh +% di pekon Kerdaloman, %alangpadang, 4ampung ini terpantau beberapa masalah, antara lain3 (1) Kebiasaan petani melakukan sistem &%( sampai tanah melumpur sempuna menyebab-kan waktu yang dibutuhkan untuk persiapan tanam menjadi lebih lama serta borosnya pemakaian air. (") Kebiasaan petani membuat tanah bebas dari gulma sepenuhnya (122#), sehingga muka air sawah terlihat seperti muka danau8waduk yang keruh. (1) 'etani masih terbiasa dengan sistem tanam pindah. Aika teknologi %&% akan digunakan sebaiknya sistem %abela (tanam benih langsung) lebih disosialisasikan, karena tanah agak keras. /engan %abela, harus diwaspadai agar benih yang baru tumbuh tidak dimakan oleh tikus pada malam hari dan burung pada siang hari, melalui pengaturan tinggi muka air sekitar !-; m. 'emagaran dengan plastik kurang e,isien dari segi biaya untuk hampar-an yang luas. (9) 'etani belum menggunakan konsep pemupukan berimbang. 'upuk yang sering diguna-kan adalah urea prill dan %(' atau ('-16, sedangkan K>l tidak pernah digunakan. 'emberian urea prill hanya dua kali, yaitu " H(% atau ! H(% dan saat tanaman berumur "1 H(% atau 12 H(%.

'eluang untuk mensosialisasikan sistem %&% guna mengubah sistem usahatani selama ini u-kup terbuka, karena3 (1) Ada tanggapan dari petani bahwa pengguna-an traktor se ara terus-menerus akan mema-datkan tanah dan adanya e eran bahan ba-kar traktor di air sawah. Hal ini akan menye-babkan hasil padi tidak meningkat, sedang-kan ketersediaan kerbau sebagai tenaga pem-bajak semakin langka. (") /i Ke amatan %alangpadang, air irigasi ukup tersedia sepanjang tahun, meskipun dengan sistem irigasi tradisional. /alam hal ini, jika sistem %&% dipakai maka indeks perta-naman (0') dapat ditingkatkan yang selama. ini hanya 0' "22. 'emakaian air masih sangat boros dan kehilangan air disaluran masih sangat tinggi. %eknologi %&% dapat berhasil, jika pemupukan sesuai dosis, waktu, dan jenis dapat diaplikasikan. KESIMPULAN DAN SARAN 'enerapan sistem %&% pada padi sawah di pekon Kerdaloman mampu menghasilkan pertumbuhan dan komponen hasil lebih tinggi daripada sistem &%(. 'engurangan kegiatan pengolahan tanah pada sistem %&% mampu menurun-kan kebutuhan tenaga kerja hingga 6!# daripada &%(. Hasil analisis ekonomi menunjukkan bahwa nisbah -3> sistem %&% selalu lebih tinggi dari-pada sistem &%(, meskipun hasil padi pada, sistem %&% lebih rendah sekalipun. 'endapatan bersih petani dengan sistem &%( berkisar antara =p. 1.216."!2,- hingga =p. !.2;2.1!2,- dan sistem %&% berkisar antara =p. 1.96;.222 hingga =p. !.9!9.;!2,-, se ara berurutan. /isarankan untuk menerapkan dan memasya-rakatkan sistem %&% pada tanah sawah berliat atau liat berdebu beririgasi teknis maupun irigasi tradisional dengan pemupukan yang berimbang sesuai dosis spesi,ik lokasi. DA3TAR PUSTAKA

Ananto, C. 1991. Analisis kebutuhan tenaga kerja dalam sistem produksi padi sawah di Kab. Karawang. +akalah (eminar. -alittan (ukamandi, "6 +aret 1991. -angun, =, dan +. (yam. 19*9. 'engendalian gulma pada tanaman padi. Hlm. !;9-!99. Dalam +. 0smunadji dkk. (eds). 'adi -uku ". 'uslibangtan, %anaman 'angan. -ogor. -ash, 0.H., D. Kari, dan AdriEal. 199*. C,isiensi tenaga kerja dan produksi pada beberapa sistem budidaya padi sawah. Hlm. 9*9-99". Dalam Z. 0r,an (0kk. (eds.). 'ros. (eminar 7asional F0 -/' &%K. 'adang, (umbar, "9-"! +aret 199*. H0:0. /i key, C.>., A.>. (iemens, '.A. Aasa, F.4. Ho,man, dan /./. (helton. 199". %illage system de,inition. Hlm. !-;. Dalam >onser$ation %illage (ystems and +anagement3 rop residue management with no-till, ridge-till, mul h-till. 1st ed. +G'(-9!. 0owa (tate )ni$ersity, Ames, 0A. 0snaini, (. "222. -udidaya padi sawah sistem tanpa olah tanah yang dipupuk 7 selama delapan musim tanam di Kerjaloman, %alangpadang, 4ampung. 4aporan 'enelitian kerjasama (%0'C= (urya /harma -andar 4ampung - '%. +onagro Kimia Aakarta. (%idak dipublikasikan). 0snaini, (. "221. /ekomposisi bahan organik, nisbah H80 kalium, kandungan hara 7 dan K tanah serta serapannya oleh padi (Oryza sativa 4.) akibat pengolahan tanah yang dipupuk kalium. dan nitrogen pada tanah sawah. /isertasi. 'rogram 'as asarjana )ni$ersitas 'adjadjaran. (%idak dipublikasikan) 0snaini, (., dan G. Hermawan. 199*. -udidaya padi sawah dengan sistem tanpa olah tanah di Kerjaloman, %alangpadang, 4ampung, 1996-199*, Hal, 9*2-9*9, Dalam D. 0r,an dkk. (eds). 'ros. (eminar 7asional F0 -/' &%K. 'adang, "9-"! +aret 199*. H0:0. Aa ob, :.(., A=. :arbow, 4.C. Hallas, 7.+. Kima k, :.+. Kishore, dan A. ( hae,er. 19**. +etabolism o, glyphosate in Pseudomonas sp. strain 4-r. App. Cn$. +i robiol. !9(1")3 "9!1-"9!*. (astroutomo, (.(. 199". 'estisida3 /asar-dasar dan dampak penggunaannya. '% :ramedia 'ustaka )tama. Aakarta. (hama, 'K, dan (.K. /e /atta. 19*!. 'uddling in,luen e on soil, ri e de$elopment, and yield. (oil ( i. (o . Ain. A. 99319!1-19!;. (harma, 'K, (.K. /e /atta, dan >.A. =edulla. 19**. %illage e,,e ts on soil physi al properties and wetland ri e yield. Agr. A. *23 19-19. %en -erge, H.@.+., %.+. %hiyagarjan, -. +ishra, K(. =ao, dan =.7. /ash. 1999. =oot growth and nitrogen uptake in ri e3 >on epts ,or modeling. Hlm. 11-"*. Dalam :.A./, Kirk (ed.), =i e =oots3 7utrients and water use. 0==0. 4os -anos, 4aguna, 'hilliphines. %orstensson, 4. 19*!. -eha$iour o, glyphosate in soils and its degradation. p. 11;-1!2. Dalam C.:rossbard dan /. Atkinson (eds). %he herbi ide glyphosate. -utterworths. 4ondon, ) K. )tomo, +. 199!. =eorientasi kebijakan pengolahan tanah. Hlm. 1-;. /alum +. )tomo dkk. (eds.) 'ros. (eminar 7asional F -/00 &%K. -andar 4ainpung, *-9 +ei 199!. )704A, H0:0, H0%0 Komda (umbagsel, dan Aur. -/' @aperta 0'-. Boshida, (. 19*1. @undamental o, ri e rop s ien e. 0==0. 4os -anos, 4aguna, 'hilliphines.

''''''''''''''''''''''''''''''oo;oo''''''''''''''''''''''''''''''

Potrebbero piacerti anche