Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Syazili mustofa
11/21/2013
Kompetensi
Mampu membuat dignosa klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan pemeriksaan tambahan (pemeriksaan laboratorium sederhana ) Mampu merujuk ke spesialis yang relevan dan mampu menindaklanjuti sesudahnya
11/21/2013
Pendahuluan
Pasien yang mengalami hipertensi selama kehamilan kondisi yang disebut dengan preklampsia atau hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan- memiliki risiko insufisiensi plasentaretardasi pertumbuhan janin intrauterin
11/21/2013
Eklampsia
Biasanya pada paruh kedua kehamilan Konvulsi umum Hipertensi ekstrim Gangguan fungsi ginjalproteinuria
11/21/2013
Proteinuria in pregnancy:
One 24 h collection with total protein excretion 300 mg per 24 h OR Two clean-catch midstream or catheter specimens of urine collected 4 h apart with 2 + on reagent strip
11/21/2013 Syazili Mustofa biochemistry Unila faculty of medicine
Pathophysiology
Pre-eclampsia has been known as The Disease of Theories, It is known that pre-eclampsia is fundamentally related to poor trophoblast invasion in the myometrium and this results in maternal spiral arteries being hampered in their normal physiological vasodilatation. There is an increase in lipid peroxidation both systemically and in the placenta suggesting that oxidative stress is fundamentally involved in the endothelial cell damage.
11/21/2013 Syazili Mustofa biochemistry Unila faculty of medicine
Pathophysiology
Pada preeklampsia terjadi disfungsi endotel dan terdapat korelasi antara petanda disfungsi endotel dengan tingginya tekanan darah.(Penelitian Rahajuningsih Dharma dkk. Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, 2005)
11/21/2013
Mengidentifikasi resiko
nullipara Penyakit kolagen vaskular Riwayat preeklampsia
eklampsia
Antiphospolipid antibody sindrom Umur ekstrim
11/21/2013
Kehamilan kembar
Preeklampsia berat
Gejala
Gejala disfungsi SSP : sakit kepala berat, pandangan kabur, scotomata Gejala distensi kapsular hati : nyeri ulu hati atau nyeri perut kanan atas
Tanda
Peningkatan TD berat : > 160/110 mmHg Edem paru Eklampsia (kejang umum atau koma yang tidak dpt dijelaskan) Cerebrovascular accident IUGR
Lab
11/21/2013
Proteinuria > 5 g/24jam Gagal ginjal atau oliguria Cedera hepatoseluler Trombositopenia HELLP
Penatalaksanaan
Rujuk ke spesialis obgyn Rujuk ke spesialis mata, minta periksa apakah ada hipertensive retinopathy Akhiri kehamilan Mg2SO4
11/21/2013
Komplikasi
Gagal ginjal (1,8%) Eklampsia (1%) HELLP (4%) Edem paru (2%) Pendarahan setelah melahirkan Gagal hati
Bagi ibu
Bagi janin
11/21/2013
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan enzim enzim transaminase (AST dan ALT) LDH Hitung platelet Trigliserida Estimasi protein urin
11/21/2013
11/21/2013
Kompetensi
Mampu membuat dignosa klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan pemeriksaan tambahan (pemeriksaan laboratorium sederhana ) Mampu merujuk ke spesialis yang relevan dan mampu menindaklanjuti sesudahnya
11/21/2013
Kehamilan diabetik
Kehamilan pada pasien diabetes (baik diabetes telah diketahui sebelum kehamilan ataupun muncul pada saat kehamilan) peningkatan mortalitas dan morbiditas janin
11/21/2013
Kehamilan diabetik
Hiperglikemia maternal menyebabkan hiperinsulinemia pada janin. Insulin merupakan faktor pertumbuhan bayi dari pasien diabetes yang tak terkontrol akan besar dan bengkak Kontrol ketat diabetes melitus selama kehamilan akan mengurangi komplikasi
11/21/2013
11/21/2013
11/21/2013
* Pacenta mengeluarkan hormon : - Palcental lactogen (peptida) merangsang lipolisis pada jaringan adiposa - Hormon steroid : estrogen dan progesteron merangsang terjadinya resistensi insulin * Setelah makan, wanita hamil dengan cepat memasuki keadaan puasa, karena peningkatan konsumsi glukosa dan AA oleh foetus. - Glukosa, AA dan insulin plasma turun dengan cepat - Glukagon dan placental lactogen meningkat ( ) lipolisis dan ketogenesis - Konsumsi glukosa dan AA oleh foetus hypoglikemia pada ibu
11/21/2013
* Keadaan makan - Kadar glukosa dan insulin - Resistensi terhadap insulin eksogen * Perubahan dari hormon steroid dan bahan bakar dalam plasma agak berlebihan pada wanita diabetes yang hamil sehingga sulit untuk mengontrol glukosa darah
11/21/2013
* Gestational DM
- Seorang wanita normal, pada waktu hamil dapat menderita DM. Umumnya ia mempunyai gene DM, keturunan dari orang tuanya. Begitu ia hamil, kebutuhan akan nutrisi foetus, menyebabkan ia banyak makan, sehingga berat badan bertambah sangat banyak, dan peningkatan TNF tidak bisa dihindari. - Pada orang normal, peningkatan berat badan + 6 kg, terdiri dari 3 kg berat bayi, 2 kg air ketuban dan 1 kg uterus + placenta. Pada wanita ini pertambahan berat badan bisa sampai + 20 kg.
11/21/2013
lebih meningkatkan resistensi insulin, karena ia memAkibatnya terjadilah NIDDM (gestational DM). * Giant baby Wanita DM dapat melahirkan bayi yang besar ( giant baby ) > 4 kg. - Hal ini terjadi karena kadar glukosa darah ibu yang tinggi ningkat darah foetus lewat placenta lipogenesis meditimbun pada jaringan lemak TAG glukosa darah foetus juga akan tinggi
11/21/2013
rendah, bisa sampai 20 mg%, dan bila tidak segera ditolong dengan infus glukosa atau diet dari susu ibunya bisa berakibat fatal
11/21/2013
11/21/2013
11/21/2013
11/21/2013
* Zat-zat tersebut harus disuplai dari diet ibunya dan kalau tidak, dapat disuplai dari proses proteolysis, glukoneogenesis, dan lipolisis
- malnutrisi ibu
- air susu kualitas rendah diet ibu harus sebaik mungkin * Mamma laktasi : mensekresi hormon sejenis paratiroid hormon yang penting untuk absorpsi Ca + posfat dalam usus dan tulang.
11/21/2013
Diagnosis
Glukosa darah sewaktu : pada pasien yang mengeluhkan gejala hiperglikemia(osmotik) : rasa haus, frekuensi kencing meningkat/poliuria, dan nokturia GDS>11,1mmol atau > 200 mg/dl dapat menegakkan diagnosis diabetes melitus Glukosa darah puasa (pasien harus puasa semalaman minimal 10 jam) : jika ada keraguan, hasil borderline
> 7 mmol atau > 126 mg/dldiabetes 6,0-6,9 mmol, 105-126 mg/dl glikemia puasa terganggu
11/21/2013
11/21/2013
11/21/2013
Penatalaksanaan
Rujuk ke spesialis obgyn (kalau ada) Diet 25 kalori / Kg BB ideal Insulin, harus preparat insulin manusia, insulin non human terbentuknya antibodi terhadap insulin endogen menembus plasenta Penggunaan insulin dosis rendah 1-2 kali sehari Tidak dianjurkan obat antidiabetik oral teratogenitas tinggi dan mempengaruhi janin
11/21/2013 Syazili Mustofa biochemistry Unila faculty of medicine
GDP > 105 mg/dl atau GD 2 jam PP> 120mg/dl Teruskan diet + insulin
Teruskan diet
11/21/2013
Inkompatibilatas
Syazili mustofa
11/21/2013
Kompetensi
Mampu membuat dignosa klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan pemeriksaan tambahan (pemeriksaan laboratorium sederhana ) Mampu merujuk ke spesialis yang relevan dan mampu menindaklanjuti sesudahnya
11/21/2013
Pendahuluan
Rhesus positif (rh positif) adalah seseorang yang mempunyai rh-antigen pada eritrositnya sedang Rhesus negatif (rh negatif) adalah seseorang yang tidak mempunyai rh-antigen pada eritrositnya. pada sistem Rhesus pembentukan antibodi hampir selalu oleh suatu eksposure apakah itu dari transfusi atau kehamilan. Sistem golongan darah Rhesus merupakan antigen yang terkuat bila dibandingkan dengan sistem golongan darah lainnya. Dengan pemberian darah Rhesus positif (D+) satu kali saja sebanyak 0,1 ml secara parenteral pada individu yang mempunyai golongan darah Rhesus negatif (D-), sudah dapat menimbulkan anti Rhesus positif (anti-D) walaupun golongan darah ABO nya sama.1
11/21/2013 Syazili Mustofa biochemistry Unila faculty of medicine
INSIDEN
Insidens pasien yang mengalami Inkompatibilitas Rhesus ( yaitu rhesus negatif) adalah 15% pada ras berkulit putih dan 5% berkulit hitam, jarang pada bangsa asia. Rhesus negatif pada orang indonesia jarang terjadi, kecuali adanya perkawinan dengan orang asing yang bergolongan rhesus negatif. Pada wanita Rhesus negatif yang melahirkan bayi pertama Rhesus positif, risiko terbentuknya antibodi sebesar 8%. Sedangkan insidens timbulnya antibodi pada kehamilan berikutnya sebagai akibat sensitisitas pada kehamilan pertama sebesar 16%. Tertundanya pembentukan antibodi pada kehamilan berikutnya disebabkan oleh proses sensitisasi, diperkirakan berhubungan dengan respons imun sekunder yang timbul akibat produksi antibodi pada kadar yang memadai. Kurang lebih 1% dari wanita akan tersensitasi selama kehamilan, terutama trimester ketiga.
11/21/2013
PATOFISIOLOGI
Pada saat ibu hamil eritrosit janin dalam beberapa insiden dapat masuk kedalam sirkulasi darah ibu, yang dinamakan Feto maternal microtransfusion. Bila ibu tidak memiliki antigen seperti yang terdapat pada eritrosit janin, maka ibu akan distimulasi untuk membentuk imun antibodi. Imun anti bodi tipe IgG tersebut dapat melewati plasenta dan kemudian masuk kedalam peredaran darah janin, sehingga sel-sel eritrosit janin akan diselimuti (coated) dengan antibodi tersebut dan akhirnya terjadi aglutinasi dan hemolisis. Hemolisis terjadi dalam kandungan dan akibatnya adalah pembentukan eritrosit oleh tubuh secara berlebihan, sehingga akan didapatkan eritrosit berinti banyak, yaitu eritroblast.
Syazili Mustofa biochemistry Unila faculty of medicine
11/21/2013
PATOFISIOLOGI
Kurangnya antigen eritrosit dalam tubuh berpotensi menghasilkan antibodi jika terpapar dengan antigen tersebut. Antibodi tersebut berbahaya terhadap diri sendiri pada saat transfusi atau berbahaya bagi janin. Hemolisis yang berat biasanya terjadi oleh adanya sensitisasi maternal sebelumnya, misalnya karena abortus, ruptur kehamilan di luar kandungan, amniosentesis, transfusi darah Rhesus positif, atau pada kehamilan kedua dan berikutnya.
11/21/2013 Syazili Mustofa biochemistry Unila faculty of medicine
GEJALA KLINIS
A. Hidrops fetalis Hidrops fetalis adalah bayi yang menunjukan edema yang menyeluruh, asites dan pleural efusi pada saat lahir. Perubahan patologi klinik yangg terjadi bervariasi, tergantung intensitas proses. Pada kasus parah, terjadi edema subkutan dan efusi kedalam kavum serosa ( hidrops fetalis). Hemolisis yang berlebihan dan berlangsung lama akan menyebabkan hiperplasia eritroid pada sum-sum tulang, hematopoesis ekstrameduler didalam lien dan hepar. Juga terjadi pembesaran jantung dan perdarahan pulmoner. Asites dan hepatosplenomegali yang terjadi dapat menimbulkan distosia akibat abdomen janin yang sangat membesar. Hidrothoraks yang terjadi dapat mengganggu respirasi janin. Patofisologi hidrops fetalis tak jelas
11/21/2013
GEJALA KLINIS
Janin dengan hidrops dapat meninggal dalam rahim akibat anemia berat dan kegagalan sirkulasi. Bayi hidrops yang bertahan hidup tampak pucat, edematus dan lemas pada saat dilahirkan. Lien dan hepar membesar, ekimosis dan petikie dan menyebar, sesak nafas dan kolaps sirkulasi. Kematian dapat terjadi dalam waktu beberapa jam meskipun transfusi sudah diberikan.
11/21/2013 Syazili Mustofa biochemistry Unila faculty of medicine
GEJALA KLINIS
B. Hiperbilirubinemia Hiperbilirubin dapat menimbulkan gangguan sistem syaraf pusat, khususnya ganglia basal atau menimbulkan kernikterus. Gejala yandg muncul berupa letargia, kekakuan ekstremitas, retraksi kepala, strabismus, tangisan melengking, tidak mau menetek dan kejang-kejang. Kematian terjadi dalam usia beberapa minggu. Pada bayi yang bertahan hidup, secara fisik tak berdaya, tak mampu menyanggah kepala dan tak mampu duduk. Kemampuan berjalan mengalami keterlambatan atau tak pernah dicapai. Pada kasus yang ringan akan terjadi inkoordinasi motorik dan tuli konduktif. Anemia yanag terjadi akibat gangguan eritropoesis dapat bertahan selama berminggu minggu hingga berbulan-bulan.
11/21/2013 Syazili Mustofa biochemistry Unila faculty of medicine
Diagnosis
Ingat kembali kuliah saya sebelumnya..
11/21/2013
11/21/2013