Sei sulla pagina 1di 7

ADSL

adalah salah satu bentuk dari teknologi Digital Subscriber Line (DSL). Ciri khas ADSL adalah sifatnya yang asimetrik, yaitu bahwa data ditransferkan dalam kecepatan yang berbeda dari satu sisi ke sisi yang lain. Teknologi ini mempunyai kecepatan data yang berbeda untuk kirim (uplink) dan terima (downlink). karakter yang membedakan ADSL dari xDSL adalah aliran kapasitas data dari satu arah lebih besar daripada arah yang lain atau disebut juga asimetris. Para penyelenggara biasanya memasarkan ADSL sebagai bentuk layanan untuk orang-orang yang berhubungan dengan Internet relatif lebih pasif, yang menginginkan download dari Internet tetapi tidak begitu memerlukan untuk menjalankan server yang tentu saja sangat memerlukan lebar pita yang besar dari segala arah.

Latar Belakang ADSL


Penelitian teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) pertama kali dimulai pada

tahun 1989 yang dilakukan oleh perusahaan Bell Core. Kemudian diawal tahun 1990 berbagai uji coba dilakukan di Amerika, Eropa dan Jepang. Pada saat itu aplikasi teknologi ADSL ini hanya sebatas pada VOD (Video On Demand = menyaksikan suatu acara seperti program TV, video film dan sejenisnya sesuai dengan keinginan kita saja). Karena pada VOD kecepatan tinggi untuk akses pen-download-an (dari server ke user) sangat diperlukan, sedangkan kecepatan akses pengupload-an (dari user ke server) tidaklah begitu dipentingkan. Dengan kata lain kecepatan akses untuk download dan upload pada VOD berbeda (asymmetric). ADSL itu sendiri sebenarnya adalah suatu MODEM yang biasa kita gunakan untuk akses internet dengan dial up connection. Perbedaan ADSL dengan modem konvensional yang paling mudah kita jumpai adalah dalam kecepatan pentransferan (upload/download) data. Perbedaan kecepatan yang mencolok diantara keduanya dikerenakan perbedaan penggunaan frekuensi untuk mengirim sinyal/data. Pada modem konvesional digunakan frekuensi dibawah 4 kHz, sedangkan pada modem ADSL digunakan frekuensi di atas 4 kHz. Umumnya modem ADSL menggunakan frekuensi antara 34 kHz sampai 1104 kHz. Inilah penyebab utama perbedaan kecepatan pentransferan sinyal/data antara modem konvensional dan modem ADSL. ADSL menyediakan channel digital yang asimetrik pada bitrate yang tinggi dengan menggunakan kabel tembaga. Channel ini terdiri dari bitrate downstream yang tinggi untuk pengiriman informasi dan bit rate upstream yang rendah untuk pensinyalan dan fungsi kontrol. Kecepatan upstream-nya berkisar antara 16 kbps hingga 640 kbps,sedangkan kecepatan
1

downstream-nya antara 1,544 Mbps hingga 6 Mbps. Karenanya ADSL sangat ideal untuk layanan internet/intranet, video on demand dan remote LAN access. Karena biasanya penggunapengguna aplikasi tersebut lebih banyak membutuhkan menerima informasi/ download daripada mengirim informasi. ADSL memerlukan modem atau line cards pada sentral telepon dan pada rumah pelanggan, ditambah splitter POTS, yang memisahkan suara dan transmisi data dalam jaringan. ADSL dapat beroperasi melalui jarak sejauh 12000 feet (3.7 km) bahkan 18000 feet (5.5 km). ADSL merupakan teknologi lanjutan setelah munculnya teknologi DSL dan HDSL. Teknologi DSL dan HDSL adalah teknologi jaringan digital pelanggan yangdimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan jaringan pelanggan. ADSL digunakan untuk meningkatkan kemampuan menyalurkan jenis layananyang berkecepatan tinggi. Disamping itu, secara bersamaan (dalam pair kabel yangsama) teknologi ADSL masih dapat menyalurkan layanan eksisting POTS yang telah adasebelumnya. Untuk menghindari terjadinya interferensi antara arah transmisi upstream dan downstream maka dilakukan pemisahan penggunaan frekuensi untuk upstream dan untuk downstream. Besarnya bit rate downstream bervariasi dari 1,5 Mbps sampai 6Mbps (saat ini sedang dikembangkan hingga 8 Mbps ), sedangkan untuk upstream bervariasi dari 16 Kbps sampai 640 Kbps. Akses internet kecepatan tinggi kini dapat dinikmati oleh para pemakai internet dengan menggunakan teknologi ADSL.

Model frequensi ADsL


Saat ini ada dua sistem transport yang digunakan dalam ADSL yaitu berbasis jaringan ATM ( Asyncrounus Tranfer Mode) dan berbasis Ethernet (10 Base- T). Teknik line coding yang digunakan adalah DMT ( Discrete Multi Tone). Teknik line coding DMT memberikan keuntungan dimana sistem lebih tahan terhadap derau/noise atau interferensi. Disamping itu dengan menggunakan DMT memungkinkan ADSL menjadi rate adaptive (kecepatan transmisi dapat berubah relatif mengikuti performansi jaringankabel tembaga yang digunakan sebagai media transmisinya). Dengan menggunakanDMT juga dimungkinkan terjadinya proses inisialisasi jaringan untuk menentukansampai pada tingkat kecepatan berapa jaringan tembaga dapat mentransmisikan datadengan aman. Sementara pada teknik konvensional jika performansi kabel turunkualitasnya, maka sinyal yang dimodulasi/demodulasi oleh modem akan menjadi rusak. Pembagian bandwidth ADSL : a. Band frekuensi rendah (0 ~ 4 kHz) untuk voice (POTS) atau fax G.3. b. Band frekuensi tinggi (38 kHz ~ 1.2 MHz) untuk data. c. Antara 4kHz - 38kHz digunakan sebagai guard band . Dilihat dari bentuknya ADSL digambarkan sebagai berikut :

Konfigurasi ADSL

Keterangan: a. ATM SWITCH, yang memiliki tiga fungsi yaitu Autorization (Identifikasi Port User ) Authentication (Identifikasi Username dan Password) dan Accounting (PenghitungPemakaian). b. RAS, bertugas memberi IP Publik (WAN) sehingga user dapat terkoneksi ke internet,IP Publik (WAN) diberikan kepada setiap user yang telah berhasil melewati proses Authentication di RADIUS. c. DSLAM, terdiri atas beberapa port yang berfungsi untuk meroutingkan posisi sebuah user berada pada port yang mana. Bertugas sebagai modem yang menghubungkan antara BRAS ke modem pelanggan, selain itu juga berfungsisebagai spliter antara data dan voice.

Sistem hubungan komunikasi pada perangkat ADSL dapat dilakukanmenggunakan 2 sistem switching yaitu narrowband switching dan broadband switching. Sistem hubungan layanan POTS atau layanan narrowband dilakukan berbasis circuit switching, sedangkan layanan data, video atau layanan broadband berbasis packet switching. Karakteristik ADSL : a. b. c. d. e. f. g. Jumlah pair kabel = 1 pair kabel. Mode transmisi = asimetrik (downstream > upstream). Kecepatan akses downstream sampai dengan 8 Mbps. Kecepatan akses upstream sampai dengan 1 Mbps. Multi rate ( adjustable rate dan adaptive rate). Iterface = Ethernet, USB. Aplikasi: - Internet kecepatan tinggi ( high speed internet access). - VoD, MoD, KoD dan sebagainya. - Warnet, hotel, dan sebagainya.

Arsitektur ADSL
Suatu sistem ADSL terdiri dari dua buah perangkat utama, yaitu :ATU-C (ASDL Transclever Unit-Central Office End) dan ATU-R ( ASDL Transclever Unit-Remote Terminal End). ATU-C merupakan modem ADSL yang terletak pada sisi central dan ATU-R merupakan modem ADSL yang berada pada sisi pelanggan. Komponen lainnya adalah POTS splitter yang biasanya terintegrasi pada suatu kontak dengan ATU-R dan ATU-C. Arsitektur ADSL beserta referansinya secara umum digambarkan pada gambar berikut :

Keterangan gambar : - Access node adalah titik konsentrasi untuk layanan jaringan data pita lebar (Broadband) dan layanan pita pendek (narrowband). - Broadcast merupakan masukan data pita lebar satu arah (simplex). - Broadband network merupakan jaringan data dengan laju diatas 1.5Mbps. - Loop meru[akan saluran kabel tembaga pilinan penghubung ATU-R dan ATU-C. - POTS merupkan saluran layanan telepon. - POTS-R merupakan interface pesawar telepon dan splitter POTS pada sisi pelanggan. - POTS-C merupakan interface PSTN dan splitter POTS pada ujung jaringan. - Premises Distribution Network adalah sistem yang menghubungkan ATU-R dengan service modul. - PSTN merupakan jaringan sentral telepon public. - SM merupakan terminal adaptor, seperti interface untuk personal computer. - T-SM merupakan interface ATU-R dengan premises distribution network. - T merupakan interface antara premise distribution network dengan service modul. Dalam suatu sistem ADSL bisa dengan tidak menggunakan interface T. - U-C merupakan interface antara JAROKAT dan POTS splitter pada sisi sentral. - U-C2 merupakan interface antara POTS splitter dan ATU-C. - U-R merupakan interface antara JAROKAT dan POTS splitter pada sisi pelanggan. - U-R2 merupakan interface antara POTS splitter dan ATU-C. - VA merupakan interface logica antara POTS splitter dan ATU-C. - VC merupakan interface antara Access network dan jaringan. ATU terdiri dari splitter (pemisah), multiplexer, transceiver dan unit control terminal. Splitter dapat memisahkan antara layanan pita sempit (POTS) dan layanan lebar ADSL. Multiplexer berfungsi untuk mengirimkan sinyal ke dan dari kabel tembaga, sedangkan unit control terminal berfungsi untuk mengontrol kinerja ADSL dengan cara mengatur terminal-terminal yang terhubung ke ADSL, sehingga dapat menyalurkan beberapa lebar pita yang sesuai dengan spesifikasi perangkat terminal yang ada pada posisi pelanggan. Struktur jaringan ADSL yang lebih umum sebagai berikut :

Keterangan gambar : - Router berfungsi untuk menghubungkan jaringan dengan jaringan yang lain untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.
5

ATU-C merupakan modem yang berada pada central office. ATU-R merupakan modem yang berada pada sisi pelanggan. Splitter digunakan untuk transmisi data kecepatan tinggi dan juga komunikasi telepon.

Kelebihan ADSL
-

Pembagian frekuensi menjadi dua, yaitu frekuensi tinggi untuk menghantarkan data, sementara frekuensi rendah untuk menghantarkan suara dan fax. Bagi pengguna di Indonesia yang memakai program Speedy, penggunaan ADSL membuat kegiatan Internet menjadi jauh lebih murah. Sehingga kita dapat berInternet tanpa khawatir dengan tagihan yang membengkak.

Kekurangan ADSL
Adapun kualitas dari ADSL saat ini masih memiliki kekurangan.
-

Seperti sangat berpengaruhnya jarak pada kecepatan pengiriman data. Semakin jauh jarak antara modem dengan PC, atau saluran telepon kita dengan gardu telepon, maka semakin lambat pula kecepatan mengakses Internetnya. Tidak semua software dapat menggunakan modem ADSL semisal Mac. Cara yang dipakai pun akan lebih rumit dan ada kemungkinan memakan waktu lama, tapi pada modem adsl jenis terbaru management modem dapat di lalukan via web interface sehingga tingkat kompatibilitas nya meningkat dan menjadikan modem adsl dapat digunakan pada setiap jenis pc selama pc bersangkutan memiliki ethernet card . Adanya load coils yang dipakai untuk memberikan layanan telepon ke daerah-daerah, sementara load coils sendiri adalah peralatan induksi yang menggeser frekuensi pembawa ke atas. Sayangnya load coils menggeser frekuensi suara ke frekuensi yang biasa digunakan DSL. Sehingga mengakibatkan terjadinya interferensi dan ketidak cocokkan jalur untuk ADSL. Adanya Bridged tap, yaitu bagian kabel yang tidak berada pada jalur yang langsung antara pelanggan dan CO. Bridged tap ini dapat menimbulkan noise yang mengganggu kinerja DSL. Penggunaan fiber optic pada saluran telepon digital yang dipakai saat ini. Di mana penggunaan fiber optic ini tidak sesuai dengan sistem ADSL yang masih menggunakan saluran analog yaitu kabel tembaga, sehingga akan sulit dalam pengiriman sinyal melalui fiber optic. Kecepatan koneksi modem ADSL masih tergantung dengan jarak tiang Telkom atau DSLAM terdekat, artinya jika jarak modem ADSL dengan DSLAM jauh maka kecepatan koneksi akan menurun karena banyaknya hambatan medium yang dilaluinya dan sebaliknya jika jaraknya dekat, koneksinya akan naik.

http://filosofijudi.wordpress.com/2009/07/01/sejarah-adsl/ http://www.scribd.com/doc/60121587/27/Teknologi-ADSL http://budysucks.blogspot.com/2010/12/arsitektur-adsl.html http://id.wikipedia.org/wiki/ADSL

Potrebbero piacerti anche