Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Tujuan: Mempelajari dasar-dasar instrumentasi proses yang menunjang kelangsungan sistem pengendalian proses Materi:
1. 2. 3. 4. 5. Karakteristik Pengukuran (Measurement Characteristics) Pengukuran Suhu (Temperature Measurement) Pengukuran Tekanan (Pressure Measurement) Pengukuran Volume/Level (Level Measurement) Pengukuran Laju Aliran (Flow Measurement)
INDALPRO / 1
Pengukuran (Measurement)
Suatu perbandingan sebuah kuantitas yang tidak diketahui nilainya dengan suatu nilai standar (dalam satuan tertentu)
INDALPRO / 2
Instrument
INDALPRO / 3
Elemen-Elemen Pengukuran
Measured Medium
Measured Quantity
Observer
Presented data
INDALPRO / 4
PSE menerima energi dari media yang diukur dan menghasilkan output yang besarnya tergantung dari kuantitas yang diukur. VCE mengubah/mengkonversi output PSE menjadi variabel fisik, seperti tegangan (voltage), jarak perpindahan (displacement) VME memanipulasi sinyal var. fisik untuk menghasilkan sinyal instrumen yang diinginkan. DTE mengirim (transmit) data dari elemen satu ke elemen lain. DPE menunjukkan hasil pengukuran pointer yang bergerak di sepanjang skala ukur catatan pena pada sebuah kertas)
INDALPRO / 5
Gear mechanism
Capillary tube
Measured Medium
Pressure
Pressure
Linkage Gear
Observer
Presented data
Motion
Motion
INDALPRO / 7
Kar. Statis:
Speed of Response Fidelity Lag Dynamic Error Zero-Order Instrument First-Order Instrument Second-Order Instrument
INDALPRO / 8
Kalibrasi (calibration)
Penentuan nilai ukur dalam suatu skala bacaaan; biasanya menghasilkan output: voltage, current, frequency, pressure, flow.
INDALPRO / 9
Akurasi (accuracy)
Kemampuan suatu alat atau sistem untuk menanggapi nilai nyata variabel yang diukur di bawah kondisi reference. Dalam praktiknya, akurasi dinyatakan dalam batas error (limit of error) dari alat ukur atau sistem di bawah kondisi operasi tertentu yang mungkin sudah/belum ditentukan.
Presisi (precision)
Derajat kebenaran (degree of exactness) dari sebuah istrumen Contoh: sebuah resistor mempunyai nilai tahanan (nyata) 1592154 Jika diukur dengan multimeter, terbaca 1,5 M. Pengamat tidak dapat membaca nilai yang sesungguhnya (pada skala). Meskipun tidak ada kesalahan pembacaan, namun kesalahan atau error muncul akibat dari skala bacaan (disebut precision error)
2 - DASAR-DASAR INSTRUMENTASI PROSES DR. ENG. Y. D. HERMAWAN INDALPRO / 10
Reproducibility
Kedekatan hasil pengukuran output yang dilakukan berulang-ulang, dengan input dan kondisi operasi yang sama dalam periode waktu tertentu. Perfect Reproducibility: instrumen tidak mempunyai drift (kalibrasinya tidak bergeser dalam periode waktu panjang: minggu, bulan, tahun)
Drift
Sebuah perubahan yang tidak diinginkan atau variasi output secara gradual dalam periode waktu. Jadi jika drift terjadi, korelasi antara inputoutput tidak dapat dibuat. Drift biasanya muncul jika instrumen sudah kuno.
INDALPRO / 11
Sensitivity
Perbandingan (ratio) dari perubahan output terhadap perubahan input, pada kondisi tunak.
Resolution
Nilai inkremen terkecil dari sebuah input atau output yang dapat dideteksi Jika inkremennya kecil besar fine resolution coarse resolution
Dead Zone
Rentang terbesar dari varabel terukur yang tidak dapat direspon oleh instrumen, kadang-kadang disebut dead spot atau hysteresis. Dead zone biasanya terjadi pada instrumen penunjuk (indicating) atau pencatat (recording).
INDALPRO / 12
Backlash
Disebut juga mechanical hystersis: kehilangan gerak yang mungkin terjadi pada elemen mekanik (gear, linkage, atau peralatan transmisi mekanik lainnya) karena terputus hubungan (kait-nya tidak kuat).
True Value
Nilai variabel terukur yang terbebas dari error True value = Instrument reading Static error
Static Error
Perbedaan numeris antara nilai sesungguhnya dengan nilai yang diukur oleh instrumen
Mistake
Kesalahan yang disebabkan oleh manusia (ketidak-telitian membaca, penerapan instrumen yang kurang tepat, kesalahan komputasi)
2 - DASAR-DASAR INSTRUMENTASI PROSES DR. ENG. Y. D. HERMAWAN INDALPRO / 13
Systematic Error
Kadang-kadang disebut bias; deviasi seragam dari titik titik pengukuran sebuah instrumen. Ada 2 jenis: 1. Instrumental error: disebabkan oleh instrumen (friksi pada bearing, tegangan pegas/spring) dihindari dengan: (a) pemilihan instrumen yang tepat (b)penerapan faktor koreksi setelah penentuan besarnya error (c) kalibrasi instrumen terhadap alat standar. 2. Environmental error: disebabkan oleh kondisi eksternal (efek suhu, humiditas, tekanan barometrik) dihindari dengan: (a) menyediakan penyejuk ruangan (AC) (b)melapisi komponen tertentu dalam intrumen (c) menggunakan perlindungan (shield) magnetik
2 - DASAR-DASAR INSTRUMENTASI PROSES DR. ENG. Y. D. HERMAWAN INDALPRO / 14
Random Error
Error yang tidak diketahui penyebabnya. Error ini biasanya kecil, dan mungkin dapat ditangani secara matematis menurut hukum probabilitas.
Sources of Error
1. Pengetahuan yang tidak cukup tentang parameter proses dan kondisi perancangan. 2. Perancangan yang pas-pasan (poor design) 3. Perubahan parameter proses 4. Perawatan yang tidak baik (poor maintenance) 5. Error karena manusia yang mengoperasikan instrumen 6. Keterbatasan perancangan
INDALPRO / 15
Karakteristik Dinamis
Instrumen jarang menanggapi secara spontan perubahan variabel terukur. Malah, ada juga yang menunjukkan sifat lambat (slowness/sluggishness) karena sesuatu seperti: massa, kapasitas termal, kapasitas fluida, atau kapasitas elektrik. Pure Delay (keterlambatan) sering dijumpai ketika instrumen menunggu beberapa reaksi untuk menanggapi perubahan variabel terukur. Instrumen industri selalu digunakan untuk mengukur kuantitas yang berfluktuasi. kelakuan dinamik dari sebuah instrumen sangat penting untuk dipelajari (lebih penting d.p. kelakuan statik). Kelakuan dinamik dari intrumen dapat dipelajari dengan melakukan variasi var. terukur a.l. step change, linear change, sinusoidal change.
INDALPRO / 16
Speed of Response
Kecepatan instrumen dalam menanggapi perubahan variabel terukur.
Fidelity
Tingkat kepercayaan instrumen dalam menanggapi perubahan variabel terukur tanpa error dinamik.
Lag
Keterlambatan dalam menanggapi perubahan variabel terukur.
Dynamic Error
Perbedaan antara nilai nyata yang bervariasi karena waktu dengan nilai yang ditunjukkan oleh instrumen
INDALPRO / 17
. (2.1.1)
a0 x0 = b0 xi
x0 = K= b0 xi = Kxi a0
b0 = static sensitivity a0
dxo a1 + a0 xo = b0 xi dt
. (2.1.5)
b0 a1 dxo + xo = xi a0 a0 dt
. (2.1.6)
dxo + xo = Kxi dt
Transformasi Laplace: dimana: =
Order satu
. (2.1.7)
xo K = xi s + 1
. (2.1.8)
. (2.1.9)
INDALPRO / 19
. (2.1.10)
2 n
s +1
K = 2 2 s + 2s + 1
. (2.1.12)
a0 dimana: n = = undamped natural frequency, [rad / time] . (2.1.13) a2 a1 . (2.1.14) = = damping ratio a0 a2
2 - DASAR-DASAR INSTRUMENTASI PROSES DR. ENG. Y. D. HERMAWAN INDALPRO / 20
2. Filled-System Thermometer
Liquid-filled thermometer Vapor-pressure thermometer Mercury-filled thermometer Resistance thermometer Thermocouple Thermistor
4. Pyrometer
INDALPRO / 22
Tersedia: 103 s.d. 1004 oF atau 75 s.d. 540 oC Gb. 2.2.2. Bimetallic Strips
Ekspansi elemen bimetallic (dua strip logam). Masing-masing strip logam mempunyai koefisien ekspansi termal berbeda. Ketika strip dipanaskan, seiring dengan naiknya suhu, keduanya berekspansi dengan panjang berbeda (Gb. 2.2.2). Jarak ekspansi proporsional terhadap pangkat dari panjang strip dan berbanding terbalik dengan tebal strip (logam). Pergerakan bimetallic digunakan menggerakkan pointer sehingga melintasi skala kalibrasi suhu.
2 - DASAR-DASAR INSTRUMENTASI PROSES DR. ENG. Y. D. HERMAWAN INDALPRO / 23
Gb. 2.2.5. Thermometer with spiral bimetallic element. Digunakan di rumah dan di kantor sebagai indikator suhu lingkungan.
2 - DASAR-DASAR INSTRUMENTASI PROSES DR. ENG. Y. D. HERMAWAN INDALPRO / 24
Tidak digunakan, jika suhu berfluktuasi akan diukur dengan akurasi tinggi.
Termometer gelas berisi air raksa yang digunakan di industri: tangki terbuka berisi cairan, kettle, steam line,dan aliran fluida dalam pipa.
2 - DASAR-DASAR INSTRUMENTASI PROSES DR. ENG. Y. D. HERMAWAN INDALPRO / 26
Kelemahan termometer gelas diatasi dengan penggunaan termometer logam. Glass bulb diganti dengan steel bulb Merkuri digunakan sebagai cairan, karena tidak kelihatan, bourdon tube digunakan untuk mengukur perubahan volume cairan. Ketika suhu naik, volume merkuri dalam bulb mengembang, bourdon tube cenderung untuk lurus, sehingga dapat menggerakkan pointer.
Rentang suhu dari cairan yang digunakan dalam termometer logam: Cairan Mercury Xylene Alcohol Ether Cairan organik lain Rentang suhu (oF) Rentang suhu (oC)
3 s.d. +1200 40 s.d. +750 50 s.d. +300 +70 s.d. +195 125 s.d. +500
39 s.d. +650 40 s.d. +400 46 s.d. +150 +20 s.d. +90 87 s.d. +260
INDALPRO / 28
Filled-system Thermometer
Jika bulb dipanaskan atau didinginkan, maka fluida didalamnya mengembang atau berkontraksi, sehingga bourdon tube bergerak. Perpindahan bourdon tube menggerakan pointer untuk membaca suhu. Cairan pengisi bulb: mercury, ethyl alcohol, xylene, toluene. Koefisien ekspasi xylene adalah 6 kali mercury.
Liquid-filled Thermometer Cairan pengisi bulb: mercury, ethyl alcohol, xylene, toluene. Koefisian ekspasi xylene adalah 6 kali koef ekspansi mercury, jadi memungkinkan perancangan bulb kecil. Kadang-kadang, air digunakan sebagai pengisi bulb Kriteria yang harus dipenuhi: 1. Tekanan sistem (di dalam bulb) harus lebih besar daripada tekanan uap cairan pengisi, untuk mencegah penguapan. 2. Cairan pengisi tidak boleh membeku mengganggu kalibrasi/pembacaan suhu. supaya tidak
INDALPRO / 30
Vapor-pressure Thermometer Bulb sebagian berisi cairan, kapiler dan bourdon berisi gas. Cairan mendidih dan menghasilkan gas/uap yang mengisi kapiler dan bourdon. Cairan terus mendidih sampai mencapai tekanan uapnya. Di titik Pvap cairan berhenti mendidih, kecuali jika suhu naik. Saat suhu turun, sebagian uap mengembun, dan tekanan turun. Gb. 2.2.8. Vapor-pressure thermometer
2 - DASAR-DASAR INSTRUMENTASI PROSES DR. ENG. Y. D. HERMAWAN
Karena perubahan tekanan ini, bourdon menggerakkan pointer yang dapat mengindikasikan suhu.
INDALPRO / 31
Suhu kritis
122 oC 143 oC 157 oC 243 oC 321 oC 187 oC 154 oC ---194 oC 375 oC
Titik didih
185.7 oC Untuk mengukur suhu sangat rendah (sampai 253 oC) 23.7 oC 30 s.d. 130 oF (0 s.d. 50 oC) 10 oC 30 s.d. 120 oC 78.5 oC 200 s.d. 350 oF 110.5 oC 150 s.d. 250 oC 12.2 oC 30 s.d. 100 oC 0.6 oC 60 s.d. 130 oF (20 s.d. 80 oC) 4.6 oC 80 s.d. 180 oF 34.5 oC 130 s.d. 300 oF (60 s.d. 160 oC) 100 oC 120 s.d. 220 oC
INDALPRO / 32
Mercury-filled Thermometer Similar dengan liquid-filled thermometer, keduanya dipisahkan karena karakteristik mercury yang unik dan kepentingannya dalam pengukuran suhu medium. Karakteristik Mercury : mendukung operasi elemen pengendalian akurasi cukup tinggi respon cepat Rentang tekanan tinggi: 400 s.d. 1200 psig
INDALPRO / 33
INDALPRO / 34
INDALPRO / 36
Jumlah arus yang dihasilkan tergantung dari perbedaan suhu antara dua junction dan karakteristiknya. Hal ini pertama kali diteliti oleh Seeback (1821) sehingga dikenal dengan Seeback Effect.
Cocok untuk digunakan sebagai salah satu element pengendalian (sensor element for control system).
2 - DASAR-DASAR INSTRUMENTASI PROSES DR. ENG. Y. D. HERMAWAN INDALPRO / 37
Penerapan thermocouple
INDALPRO / 38
Gb. 2.2.13. EMF chart for various thermocouples with free end at 0 oC
2 - DASAR-DASAR INSTRUMENTASI PROSES DR. ENG. Y. D. HERMAWAN INDALPRO / 39
Radiation Pyrometer
Pyrometry adalah salah satu teknik pengukuran suhu tanpa kontak fisik, tetapi suhu fluida dideteksi dengan mengukur radiasi elektromagnetik. Dalam pyrometer radiasi, sebuah bodi hitam digunakan untuk menyerap panas.
Lensa digunakan untuk menyatukan (focus) energi radiasi dari bodi. Radiasi energi diterima oleh detector (thermocouple, thermophile), dan diteruskan ke recorder, sehingga suhu fluida dapat dibaca. Pryrometer dapat mengukur suhu tinggi (>1400 oC)
INDALPRO / 40
Optical Pyrometer
INDALPRO / 41
F A
. (2.3.1)
Pressure
Gauge Pressure
= 14.696 psia)
Absolute Reference
INDALPRO / 42
3. Pressure measurement by measuring vacuum 4. Force-Balance Pressure Gauge 5. Electrical pressure Transducer
INDALPRO / 43
U-tube manometer
(P P ) = ( )(h h )g P = ( )gh
1 2 l 1 2 l
. (2.3.2)
Dimana:
INDALPRO / 44
Well-type manometer Banyak digunakan karena pengukurannya lebih mudah: pembacaan hanya pada salah satu leher tube. Akurasi tinggi dapat tercapai jika zero-level pada well diset pada zero-level pada skala sebelum pembacaan dilakukan
Barometer Alat ukur tekanan absolute dengan rentang tekanan dari zero absolute sampai atmospheric pressure. Biasanya dinyatakan dalam mm Hg.
INDALPRO / 46
Diaphragm Pressure Transducer Digunakan secara luas untuk tekanan gauge; dan dapat mendeteksi tekanan rendah: 0 4 mm.
INDALPRO / 48
Bellows Digunakan untuk mengukur tenakan absolut (tekanan rendah) Range: tekanan rendah sampai 155.1 mmHg (3 psi) ; atau sampai 40 mmHg, jika bellows dibuat cukup besar.
Langsung:
Float-type
Tak-langsung:
Electrical method
2 - DASAR-DASAR INSTRUMENTASI PROSES DR. ENG. Y. D. HERMAWAN
Sight Glass
Disebut juga gauge glass; digunakan untuk pengukuran level cairan dalam tangki secara kontinyu. Ketika level cairan dalam tangki bergerak naik atau turun, level cairan dalam sight glass juga bergerak naik dan turun, shg level dapat dibaca pada skala. Cairan dalam sight glass boleh tidak sama dengan cairan dalam tangki.
2 - DASAR-DASAR INSTRUMENTASI PROSES DR. ENG. Y. D. HERMAWAN INDALPRO / 51
Sight Glass (lanjutan) Batasan: Panjang glass 900 mm. Jika lebih; 2 atau lebih sight glass harus disediakan untuk level yang berbeda. Mampu menahan tekanan: 350 psi (steam 252 oC) 1000 psi (cairan)
Untuk tekanan tinggi, sight glass harus dihubungkan dgn tangki pada bagian atas dan bawah (Gb. 2.4.2). Jika tidak perbedaan tekanan antara tangki dan sight glass akan menyebabkan kesalahan pembacaan. Valve dipasang untuk mencegah pecahnya glass.
2 - DASAR-DASAR INSTRUMENTASI PROSES DR. ENG. Y. D. HERMAWAN INDALPRO / 52
Sight Glass (lanjutan) Kelebihan: 1. Pembacaan langsung sangat memungkinkan. 2. Perancangan khusus tersedia untuk penggunaan sampai 316 oC dan 1000 psi. 3. Glass tahan terhadap korosi. Kekurangan: 1. Hanya dapat dibaca di lokasi tangki. 2. Cairan di dalam sight glass mungkin membeku pada musim dingin, sehingga menyebabkan kesalahan pembacaan. 3. Cairan yang mengandung padatan tak-larut atau cairan kental (viscous) tidak dapat diukur levelnya dengan baik. 4. Akurasi tergantung pada kebersihan glass dan cairan.
INDALPRO / 53
Float-Type Level Indicator Pergerakan float ditransmisikan melalui stainless steel atau phosphor bronze flexible cable ke pointer , dan pointer menunjukkan ketinggian cairan dalam tangki. Standard Liquid Level: ft 60 ft (0,15 1,52 m)
INDALPRO / 54
Float naik: A mengembang dan B tertekan, minyak di pipa mengalir dari B ke C, dan D ke A, pointer bergerak ke kanan; Bagaimana jika sebaliknya? Transmisi Level : sampai 250 ft (6,35 m)
2 - DASAR-DASAR INSTRUMENTASI PROSES DR. ENG. Y. D. HERMAWAN INDALPRO / 55
Float-Type Level Indicator (lanjutan) Kelebihan: 1. Memungkinkan membaca level cairan di dalam tangki dari level dasar, meskipun tangki dipasang di daerah bawah tanah. 2. Beaya murah, dan perancangannya terpercaya. 3. Dapat dioperasikan pada suhu yang relatif tinggi. 4. Terdapat berbagai pilihan material yang tahan korosi untuk merancang tipe ini. Kekurangan: 1. Terbatas untuk pengukuran level menengah (moderate). 2. Bentuknya disesuaikan dengan geometri tangki.
INDALPRO / 56
P = h Sg
Level cairan: Gb. 2.4.5. Open Tank Pressure Indicator Dimana: P = tekanan: psi atau N/m2 = densitas air Sg= specific gravity h = tinggi cairan Pext = tekanan cairan eksternal (tangki tertutup)
2 - DASAR-DASAR INSTRUMENTASI PROSES DR. ENG. Y. D. HERMAWAN
. (2.4.1)
P h= Sg
. (2.4.2)
P = h S g + Pext
. (2.4.3)
INDALPRO / 57
Air Bellows Ketika instrumen tidak dapat diletakkan di datum tertentu, dipilih air bellows Bellows element dihubungkan dengan press indicator menggunakan pipa. Ketika tangki kosong, udara tidak tertekan dan menunjukkan tekanan nol.
Saat tangki terisi cairan, udara dalam bellows tertekan, dan pointer bergerak menunjukkan tekanan cairan dalam tangki. Tekanan ini dikalibrasikan menjadi tinggi cairan (level).
INDALPRO / 58
Air Bellows
Aplikasi Industri. Liq seal digunakan untuk pengukuran level cairan yang korosif atau viscous.
Gb. 2.4.7. A closed box air bellows connected to the pressure fluid tank
2 - DASAR-DASAR INSTRUMENTASI PROSES DR. ENG. Y. D. HERMAWAN INDALPRO / 59
Air Purge System Bubbler tube Cocok untuk semua cairan Jika tangki kosong, udara keluar dari tube, dan tidak ada tekanan balik sehingga tekanan nol.
Jika tinggi cairan bertambah, aliran udara terhambat oleh ketinggian cairan tsb, menghasilkan tekanan balik yang menyebabkan pointer bergerak. Pergerakan pointer dikalibrasikan menjadi besaran tinggi cairan.
2 - DASAR-DASAR INSTRUMENTASI PROSES DR. ENG. Y. D. HERMAWAN INDALPRO / 60
C=K
Dimana:
A D
. (2.4.4)
C = capacitance: farad K = konstanta dielektrik A = luas plate, m2 Gb. 2.4.9. Capacitance level indicator h = jarak dua plate: m
Jika tinggi cairan naik: capacitance naik, begitu juga sebaliknya. Naik turunnya capacitance dikalibrasikan ke dalam term level cairan
INDALPRO / 61
Capacitance Level Indicator Kelebihan: 1. Sangat berguna untuk sistem dengan ukuran sangat kecil. 2. Sangat sensitif. 3. Cocok untuk sistem pengendalian atau untuk indikasi kontinyu. 4. Baik untuk slurry. 5. Prob material untuk fluida korosif tersedia Kekurangan: 1. Kinerjanya dipengaruhi oleh pengotor fluida, karena pengotor dapat mengubah konstanta dielektrik. 2. Sensitif terhadap perubahan suhu. 3. Fluida tertentu harus menggunakan Prob yang cocok. 4. Panjang prob harus sesuai dengan panjang dinding tangki.
2 - DASAR-DASAR INSTRUMENTASI PROSES DR. ENG. Y. D. HERMAWAN INDALPRO / 62
Digunakan ketika, metode elektrik yang lain tidak memungkinkan Tidak memerlukan kontak dengan cairan yang diukur. Jika tangki kosong: ray menembus dua dinding tangki dan udara dalam tangki.
Gb. 2.4.10. Radiation type level indicator Jika tangki berisi cairan: cairan dalam tangki mengurangi radiasi ray . Besarnya radiasi berbanding terbalik dengan volume cairan dalam tangki.
INDALPRO / 63
Radiation Level Detector Kelebihan: 1. Tidak ada kontak fisik dengan cairan. 2. Cocok untuk cairan: korosif, abrasif, viscous, adherent 3. Cocok untuk sistem suhu dan tekanan tinggi. 4. Mempunyai akurasi dan respon yang baik. 5. Tidak mempunyai bagian yang bergerak. Kekurangan: 1. Pembacaannya dipengaruhi oleh perubahan densitas cairan. 2. Source holder mungkin sangat berat. 3. Harga relatif mahal
INDALPRO / 64
INDALPRO / 65
Variable Head or Differential Meter Salah satu metode tertua dan sering digunakan di industri Dari teori Bernoulli: Laju volumetrik
2( p1 p2 ) q = cd . A2 1 4
1 2
. (2.5.1)
m = C A2 2( p1 p2 )
. (2.5.2)
2 - DASAR-DASAR INSTRUMENTASI PROSES DR. ENG. Y. D. HERMAWAN INDALPRO / 66
Dimana: q = laju alir volumetrik m = laju alir massa A = Luas penampang orifice h = differential head (pressure) melewati tahanan dalam pipa
C=
cd 1
4
= cons tan t
cd = discharge coefficient
INDALPRO / 68
Gb. 2.5.3. Venturi tubes: (a) Classic ; (b) Eccentric ; (c) Rectangular
2 - DASAR-DASAR INSTRUMENTASI PROSES DR. ENG. Y. D. HERMAWAN INDALPRO / 69
A copper aspirator. The water inlet and outlet are at the top and bottom, respectively; the air inlet is on the side.
This is a Venturi tube demonstration apparatus built out of PVC pipe and operated with a vacuum pump
INDALPRO / 70
Turbine Flowmeter Aplikasi: + Militer + Sistem pencampuran (industri petroleum) + Aerospace and airborne Gb. 2.5.5. Turbine Flowmeter + Cryogenic (liq. O2 and N2)
Cocok untuk pengukuran cairan dan gas dengan laju alir sangat rendah. Akurasi: 1/4 s.d. 1/2
INDALPRO / 72
Orifice Plates
INDALPRO / 73
Venturi tubes
INDALPRO / 74
Thermal Flowmeter Sangat populer untuk pengukuran aliran gas tidak tunak. Ada 2 : heat transfer flowmeter dan hot-wire flowmeter.
Q = WCP (T2 T1 )
. (2.5.3) . (2.5.4)
Q W= CP (T2 T1 )
Dimana:
Q = perpindahan panas
W = laju alir massa fluida CP = Kapasitas panas fluida T1 = suhu fluida sebelum dipanaskan T2 = suhu fluida setelah dipanaskan
INDALPRO / 75